Cara Budidaya Jagung

Cara Budidaya Jagung – berkebunlah.blogspot.com,- Jagung (Zea masy L.) adalah salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga Poaceae (rumput-rumputan). Sama seperti padi dan gandum, jagung termasuk kedalam tanaman pangan penghasil karbohidrat. Bulir jagung menjadi pagan pokok di Amerika Tengah dan Selatan, juga di beberapa negara di Afrika, dan di beberapa daerah di Indonesia. Saat ini, jagung juga dimanfaatkan sebagai sumber minyak pangan serta bahan dasar tepung maizena.

Jagung berasal dari Amerika lalu disebarkan oleh orang-orang Eropa ke berbagai kawasan di Asia dan Afrika. Tanaman yang termasuk kedalam genus Zea ini masuk ke Indonesia sekitar abad ke-16, dibawa oleh orang-orang Portugal. Sentra pembudidayaan tanaman jagung di Indonesia terdapat di Jawa Barat, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Madura, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku. Khususnya Madura dan Jawa Timur, budidaya jagung dilakukan secara intensif, sebab kondisi iklim dan tanahnya sangat mendukung pertumbuhannya.

Beberapa varietas jagung yang paling banyak dikenal antara lain: Arjuna, Bromo, Abimanyu, Bima, Bastar Kuning, Harapan, Genjah Kertas, Hibrida C 1, Harapan Baru, Kalingga, Karnia Putih, Metro, Pandu, Nakula, Permadi, Parikesit, Sadewa, Wiyasa, Bogor Composite-2, Malin, dan Hibrida IPB 4.

cara budidaya jagung

Cara Budidaya Jagung

Iklim
Cara Budidaya Jagung - Sebelum memulai membudidayakan jagung, ada baiknya mengetahui terlebih dulu beberapa kriteria tempat atau lahan agar tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik. Umumnya iklim tropis seperti di Indonesia sudah ideal untuk menjadi tempat pertumbuhan tanaman ini. Pada lahan yang tidak beririgasi, curah hujan yang ideal adalah sekitar 85—200 mm/bulan dan harus merata. Tanaman jagung memerlukan sinar matahari yang cukup, untuk itu usahakan memilih lahan dengan paparan sinar matahari yang baik, jangan tertutupi. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21—34 derajat Celcius.

Media Tanam
Tanaman jagung umumnya memiliki persyaratan tanah yang khusus. Asalkan, tanah harus gembur, subur serta kaya humus. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jenis tanah yang ideal antara lain: andosol (berasal dari gunung berapi), grumosol, latosol, dan tanah berpasir. Untuk hasil yang paling baik adalah tanah dengan tekstur lempung atau liat (latosol) berdebu. Sedangkan pH tanah antara 5,6—7,5. Tanah harus memiliki ketersediaan air yang baik. Untuk ketinggian, tanaman jagung dapat ditanam di daerah dataran rendah hingga daerah dataran tinggi dengan ktinggian antara 1000—1800 meter diatas permukaan laut.

PEDOMAN BUDIDAYA JAGUNG

Pembibitan
Bibit atau benih yang bermutu akan menghasilkan jagung yang berkulaitas. Oleh karenanya, proses pembibitan amat penting untuk dilakukan dengan benar. Disarankan agar anda lebih baik membeli bibit atau benih jagung siap tanam yang bisa didapat di toko botani atau toko perkebunan di kota anda. Mintalah juga saran jenis benih jagung yang sesuai dan cocok dengan iklim di daerah anda.

Pengolahan Media Tanam
Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki kondisi tanah, dan memberikan kondisi yang layak untuk pertumbuhan tanaman nantinya. Dengan pengolahan ini, lahan yang memiliki drainase dan aerasi yang kurang baik dapat diperbaiki. Tanah diolah pada kondisi lembab namun tak terlalu basah. Sedangkan tanah yang sudah gembur cukup diolah secara umum.

Cara pengolahan tanah dilakukan dengan membalik tanah serta memecah bongkah tanah sehingga diperoleh tanah yang gembur. Tanah dicangkul sedalam kira-kira 15—20 cm, lalu diratakan. Untuk kondisi tanah yang keras, hendaknya dicangkul atau dibajak kemudian haluskan dan ratakan.

Selanjutnya bersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya. Setelah tanah diolah, setiap 3 meter dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran antara 25—30 cm dengan kedalaman 20 cm.

Bila pH tanah kurang dari 5, anda bisa melakukan proses pengapuran. Jumlah kapur yang diberikan sekitar 1—3 ton, diberikan setiap 2—3 tahun. Kapur disebar secara merata pada seluruh lahan yang akan ditanami, sekitar sebulan sebelum waktu tanam.

Kemudian anda bisa melakukan proses pemupukan. Proses ini penting terutama bagi lahan yang tidak menjamin ketersediaan hara yang memadai. Dosis pupuk yang diberikan tergantung pada kondisi kesuburan tanah. Anda bisa memberikan dosis Urea sebanyak 200—300 kg/ha, TSP 75—100 kg/ha dan KCI 50—100 kg/ha.

Teknik Penanaman
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan antara lain:
  • Tumpang sari: menanam lebih daru 1 jenis tanaman, dengan usia yang sama ataupun berbeda. Misalnya jagung dengan kedelai.
  • Tumpang gilir: dikerjakan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan sejumlah faktor lain untuk menghasilkan keuntungan yang maksimum.
  • Tanaman bersisipan: melakukan penanaman dengan menyisipkan satu atau lebih jenis tanaman yang berebeda dari tanaman utama. Waktu tanam bisa secara bersamaan ataupun di waktu yang berbeda. Contohnya jagung yang disipi kacang tanah, kemudian ketika menjelang panen disipi kacang panjang.

Pembuatan Lubang Tanam
Kedalaman lubang tanam berkisar antara 3—5 cm—untuk satu butir benih. Sedangkan jarak tanam disesuaikan dengan umur panen, jagung berumur panjang dengan waktu penen 100 hari atau lebih, dibuat jarak 40x100 cm (2 tanaman/lubang). Jagung berumur sedang dengan waktu panen 80—100 hari, dibuat jarak 25x75 cm (1 tanaman/lubang). Dan untuk jagung berumur pendek dengan waktu panen kurang dari 80 hari, dibuat jarang 20x50 cm (1 benih/lubang).

Cara Penanaman
Pada saat penanaman, tanah idealnya dalam kondisi lembab dan tidak tergenang. Bila kondisi tanah kering, bisa disiram terlebih dahulu, kecuali jika diperkirakan 1—2 hari lagi hujan akan turun. Pada pada satu lubang dikehendaki 2 tanaman, maka benih yang dimasukan adalah 3 butir. Sedangkan bila hanya 1 tanaman saja yang dikehendaki pada satu lubangnya, benih yang dimasukan cukup 2 butir.

Waktu tanam tergantung jenis lahan. Bila di lahan sawah irigasi, proses penanaman bisa dilakukan pada musim kemarau. Di swaha tadah hujan, penenaman pada akhir musim hujan. Dan di lahan kering, penanaman dilakukan pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.

Pemeliharaan
Bila pada 1 lubang yang dikehendaki tumbuh 2 tanaman, namun tumbuh menjadi 3 tanaman, anda bisa melakukan penjarangan dengan memotong salah satunya. Dipotong tepat di atas permukaan tanah, jangan dicabut sebab dapat merusak akar. Anda juga bisa melakukan penyulaman bila terdapat benih yang tidak tumbuh atau mati. Penyulaman dilaukan setelah 7—10 hari setelah waktu tanam.

Dua minggu sekali lakukan proses penyiangan. Hal ini bertujuan untuk membersihkan lahan dari gulma. Lakukan penyiangan tanpa menganggu akar tanaman utama.

Pemupukan
Pemupukan dilakukan bersamaan dengan waktu tanam dengan pupuk dasar. Selanjutnya setelah tanaman jagung berumur 3—4 minggu, bisa dilakukan pemupukan tahap kedua. Lalu, pemupukan tahap ketiga dilakukan setelah tanaman jagung berumur 8 minggu.
Dosis pemupukan jagung pada setiap hektarnya adalah: Urea sebanyak 200—300 kg, TSP/SP 36 sebanyak 75—100 kg, dan KCI sebanyak 50—100 kg.

Pengairan dan Penyiraman
Sehabis benih ditaman, penyiraman dilakukan secukupnya, terkecuali jika tanah sudah lembab. Pengairan berikutnya diberikan secukupnya, menjaga tanaman agar tidak layu. Menjelang tanaman berbunga, air yang dibutuhkan lebih banyak sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

PANEN
Seperti pada padi, tingkat kemasakan jagung dapat dibedakan dalam 4 tingkatan: masak susu, masak lunak, masak tua dan masak kering/masak mati. Yang terpenting, jangan memanen jagung di waku yang kurang tepat atau kurang masak, sebab dapat menyebabkan penurunan kualitas jagung.

Ciri-ciri jagung yang siap panen diantaranya: Umur jagung 86—96 hari atau lebih tergantung jenis jagung. Tongkol dan kelobot mulai mengering—ditandai dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga. Biji kering, keras dan mengkilat, bila ditekan tidak membekas.

Jagung untuk keperluan sayur (jagung muda), dipanen sebelum bijinya terisi penuh—diameter tongkol baru mencapai 1—2 cm. Untuk perluan jagung rebus maupun bakar, jagung dipanen ketika matang susu—kelobot masih berwarna hijau, bila biji ditekat tidak terlalu keras, akan mengeluarkan cairan putih. Sedangkan jagung untuk perluan makanan pokok (beras jagung), pakan ternak, benih, tepung dan lain-lain, dipanen ketika sudah matang fisiologis—sebagian besar daun dan kelobot telah menguning, bila bijijnya dilepas ada warna coklat kehitaman pada tangkainya, dan bila biji ditekan dengan kuku tidak meninggalkan bekas.

Cara panen dilakukan dengan memutar tongkol beserta kelobotnya. Atau, bisa dengan mematahkan tangkai buah jagung. Untuk lahan yang luas, bisa menggunakan bantuan alat mesin pemetikan.

Cara Bididaya Jagung

Demikianlah cara pembudidayaan jagung yang bisa diikuti. Sangat disarankan untuk bertanya dan meminta saran kepada seorang ahli perkebunan agar proses budidaya jagung tersebut bisa lancar dengan hasil yang sesuai harapan. Semoga bermanfaa, selamat berkebun. Simak juga langkah-langkah untuk membudidayakan tanaman lainnya di sini : Cara Budidaya Buah Duku

0 Response to "Cara Budidaya Jagung"

Posting Komentar